Diseminasi Hasil Kegiatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Potensial KLB/Wabah di Kabupaten Karanganyar dan Adaptasi Kebiasaan Baru di TPM Kabupaten Karanganyar


Menindaklanjuti pengambilan data lingkungan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Potensial KLB/Wabah dan Adaptasi Kebiasaan Baru di TPM Kabupaten Karanganyar bulan Juni 2021, pada hari Senin tanggal 13 September 2021 dilaksanakan kegiatan diseminasi hasil kegiatan yang bertempat di Bale Branti Kemuning Resto Ngargoyoso Karanganyar. Pertemuan dihadiri oleh 20 orang peserta yaitu 4 orang petugas BBTKLPP Yogyakarta, 4 orang petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar (Kepala Bidang Kesmas, Kepala Seksi Kesling, Kepala Seksi Promkes, dan sanitarian), 3 orang petugas Puskesmas Ngargoyoso, 3 orang petugas Puskesmas Tawangmangu, dan 6 orang perwakilan pengelola TPM.


Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Karanganyar Ibu Nuk Suwarni, S.K.M. yang menyampaikan apresiasi atas kegiatan pelaksanaan kegiatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit dan Adaptasi Kebiasaan Baru di TPM Kabupaten Karanganyar. Dinas Kesehatan berharap kerjasama dengan BBTKLPP Yogyakarta dapat terus berlanjut, baik dalam kegiatan kajian ataupun pemeriksaan sampel laboratorium. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Koordinator Substansi ADKL Ibu Feri Astuti, S.T, M.P.H. yang menyampaikan tujuan kegiatan dan tahapan proses kegiatan yang telah dilakukan kajian ini.

Pemaparan materi dilakukan oleh tim kajian untuk menjelaskan hasil inspeksi kesehatan lingkungan dan pengambilan sampel yang telah dilakukan. Hasil inspeksi sanitasi makanan jajanan 88,9% masuk kriteria sanitasi baik, 21,1% kriteria sanitasi cukup. Pengelola TPM juga telah berupaya untuk menerapkan protokol kesehatan, namun masih terdapat beberapa hal yang perlu dibenahi antara lain melakukan pengukuran suhu tubuh di pintu masuk, membuat pengaturan jaga jarak, menerapkan perilaku higienis penjamah makanan, serta tertib menggunakan masker dan mencuci tangan. Dari 36 sampel makanan minuman yang diperiksa, 6 sampel positif E. coli (3 di antaranya E.coli O157:H7) dan sampel positif S. aureus. Hasil pemeriksaan bahan tambahan makanan berbahaya pada 52 sampel makanan, didapatkan 2 sampel positif formalin. Adapun hasil pemeriksaan sampel usap tangan pada 18 penjamah makanan 100% negatif bakteri patogen.

Acara pemaparan materi dilanjutkan dengan diskusi. Dinas Kesehatan dan Puskesmas akan menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan oleh BBTKLPP Yogyakarta dengan mengagendakan kegiatan pelatihan keamanan pangan serta materi protokol kesehatan di rumah makan pada pengelola TPM.