Orientasi Adaptasi Perubahan Iklim Bidang Kesehatan


Pada tanggal 12 Agustus 2021, Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan D.I. Yogyakarta mengadakan pertemuan Orientasi Adaptasi Perubahan Iklim Bidang Kesehatan secara daring via Zoom. Peserta dari instansi turut serta hadir dalam pertemuan, diantaranya Bappeda Provinsi dan Kabupaten/Kota di DIY, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota di DIY, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten/Kota di DIY, BBTKLPP Yogyakarta, BMKG DIY, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, dan Puskesmas di Kabupaten/Kota di DIY. 


Peserta dari BBTKLPP Yogyakarta diwakili oleh Feri Astuti, S.T., M.P.H. (Koordinator Substansi ADKL), Suharsa, S.ST. (Sub Koordinator Lingkungan Biologi), dan Atikah Mulyawati, S.K.M. (Sanitarian di Substansi ADKL).


Narasumber pertama disampaikan oleh Dr. Sudhiani Pratiwi, Koordinator PBI, Direktorat Lingkungan Hidup, Bappenas. Beliau menyampaikan materi tentang Kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim (PBI). Kebijakan pembangunan berketahaan iklim merupakan perwujudan komitmen nasional terhadap tiga Komitmen Global yakni Sustainable Development Goals (SDGs), Sendai Framework, dan Paris Agreement. Pembangunan ini bertujuan untuk mengurangi risiko bencana dan kerugian social ekonomi, menguatkan ketahanan terhadap perubahan iklim, meningkatkan kapasitas adaptasi, dan menurunkan tingkat kerentanan. Perubahan Iklim telah diakomodir dalam Permendagri Nomor 40 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2021, mendukung Prioritas Nasional 6, yaitu membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim. Selanjutnya perlu ada sinkronisasi kebijakan PBI ke dalam dokumen perencanaan daerah. 


Narasumber kedua disampaikan dari Direktorat Kesehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI, Any Adelina Hutauruk, S.K.M., M.Sc., PH. Beliau menyampaikan materi Kebijakan dan Strategi Adaptasi Perubahan Iklim Bidang Kesehatan. Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim Bidang Kesehatan (RAN APIK) Tahun 2020 – 2030 dengan prioritas empat penyakit sensitif iklim yaitu DBD, malaria, pneumonia, dan diare.


Narasumber ketiga disampaikan oleh Ryco Farysca Adi dari PI AREA Enviromental and Technology Service dengan materi Portal Adaptasi Perubahan Iklim Bidang Kesehatan. Portal yang disebut APIK ini merupakan aplikasi kerentanan dan risiko perubahan iklim. Pada aplikasi dapat dilihat peta wilayah Indonesia dengan menu model iklim dan tinggi rendahnya risiko penyakit. Dengan aplikasi ini diharapkan dapat dilakukan simulasi perhitungan potensi bahaya penyakit akibat perubahan iklim.