"Penguatan Satker Usulan Wbk Nasional Di Lingkungan Ditjen P2P"


Sehubungan dengan upaya Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk melakukan pembinaan terhadap Satker-Satker di Lingkungan P2P agar mendapatkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Tingkat Nasional, maka pada tanggal 7, 10 , dan 11 Agustus 2020 dilaksanakan rangkaian kegiatan Penguatan Satker Menuju Predikat WBK Tingkat Nasional secara virtual. Kegiatan ini dibagi atas dua tahap, yaitu tahap I tanggal 7 Agustus 2020 dilaksanakan virtual meeting antara Itjen dengan Satker-Satker yang ditunjuk dan tahap II tanggal 10 - 11 Agustus 2020 dilaksanakan desk pembinaan pada Satker dengan auditor pendamping.
Virtual meeting dihadiri oleh Sekretaris Ditjen P2P, BBTKLPP Yogyakarta, KKP Kelas I Surabaya, KKP Kelas I Denpasar, KKP Kelas II Probolinggo, KKP Kelas II Samarinda, KKP Kelas III Palangkaraya, dan para auditor Inspektorat III. Materi pertama tentang Persiapan Satker Menuju WBK Tingkat Nasional disampaikan oleh Inspektur Investigasi Kemenkes RI, Ibu drg. Rarit Gempari, MARS. Materi kedua tentang Peran Pokja Pengawasan dalam Mendukung Tercapainya Satker WBK Nasional disampaikan oleh Sekretaris Itjen Kemenkes, Bapak Heru Arnowo, S.H., M.M., QCRO.
Pada kesempatan tersebut Ibu Rarit berpesan agar WBK/WBBM dilaksanakan bukan hanya mengejar penghargaan semata, namun merupakan system untuk mencegah atau mendeteksi potensi fraud dan dijadikan sebagai budaya kerja yang bersih, sistem yang baik, dan melayani masyarakat dengan baik. Sedangkan Bapak Heru menyampaikan bahwa penguatan pengawasan bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN pada Kemenkes. Sehingga, menurut Bapak Heru, diharapkan pengendalian gratifikasi, penanganan pengaduan, dan pelaksanaan whistle blowing system di Kemenkes semakin baik dan meningkat.
Desk pembinaan WBK pada BBTKLPP Yogyakarta dibagi menjadi dua hari yaitu pada hari pertama pembukaan desk dan pelaksanaan desk terhadap Pokja II, V, dan VI, serta hari kedua desk terhadap Pokja I, III, dan IV. Pada hari pertama, desk dihadiri oleh Inspektur III Itjen Kemenkes (Bapak Heri Radison, S.K.M., M.K.M.), Tim Auditor Pendamping yang terdiri dari Bapak Dr. drg. Ossie Sosodoro Wisoto Wardono, MPH, QRMA., Bapak drg. Satrio Wicaksono, M.P.H., dan Ibu Neny Nuraeni, S.E., Kepala BBTKLPP Yogyakarta (Ibu Dr. dr. Irene, M.K.M.), Ketua Tim WBK BBTKLPP Yogyakarta (Ibu Indah Nur Haeni, S.Si., M.Sc.), dan jajaran Tim WBK BBTKLPP Yogyakarta. Sedangkan pada hari kedua desk dihadiri oleh Kepala BBTKLPP Yogyakarta, tiga orang Tim Auditor Pendamping, dan perwakilan dari Pokja I, III, dan IV BBTKLPP Yogyakarta.
Bapak Heri Radison dalam sambutannya memberikan ucapan selamat kepada BBTKLPP Yogyakarta karena lolos WBK Kementerian dan diusulkan menjadi perwakilan Kementerian untuk dinilai dalam tingkat WBK nasional KemenpanRB. Penilaian yang akan dilakukan terdiri dari 60% unsur pengungkit dan 40% unsur hasil. Tim penilai KemenpanRB biasanya akan melakukan penilaian hasil terlebih dulu jika lolos maka kemudian akan dilakukan penilaian pengungkit.
Hasil desk pendampingan, Tim Auditor memberikan masukan untuk peningkatan beberapa nilai yang masih B agar dapat menjadi A dengan memasukkan SOP-SOP penanggulangan COVID-19, inovasi yang terkait penanggulangan COVID-19, melakukan update dokumen terbaru, dan memperbaiki peta risiko agar lebih SMART.