Pembahasan Sosialisasi Dan Pemanfaatan Data Jejaring Laboratorium Dalam Pengawasan Kualitas Air Minum


Dalam rangka menjaga jaminan mutu kualitas air minum aman diperlukan penguatan peran dukungan layanan laboratorium kualitas air yang kompeten dan terpenuhi di setiap wilayah, Direktorat Kesehatan Lingkungan, Ditjen Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan teleconference pertemuan Pembahasan Sosialisasi dan Pemanfaatan data jejaring laboratorium dalam pengawasan kualitas air minum secara daring pada tanggal 5 Juni 2020.
Peserta pertemuan terdiri dari empat BBLK Se-Indonesia, sepuluh B/BTKLPP Se-Indonesia, Balai Labkes DKI Jakarta, Direktorat Kesling Ditjen Kesmas, dan WHO Indonesia. Peserta dari BBTKLPP Yogyakarta diikuti oleh Dr. dr. Irene, MKM (Kepala BBTKLPP Yogyakarta), Feri Astuti, ST, MPH (Kepala Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan), Dien Arsanti, SKM, M. Env (Kepala Seksi Lingkungan Biologi), Dhelina Auza Utami, S.Farm, Apt (Kepala Sub Bagian Program dan Laporan) dan Mardiansyah, S. Kom, M.P.H (Fungsional Pranata Komputer).
Acara dibuka dengan arahan Direktur Kesehatan Lingkungan, dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO. Disampaikan mengenai perlunya Pengawasan Kualitas Air Minum (PKAM) yang dilakukan oleh internal dan external untuk menjamin kualitas air minum. Pada kesempatan ini beliau berharap dengan adanya pertemuan ini dapat dijadikan sebagai identifikasi awal dalam rangka sinkronisasi pemanfaatan data kualitas air minum dari setiap satuan kerja yang telah melakukan kegiatan surveilans kualitas air minum yang nantinya data tersebut dapat dijadikan sebagai suplly data kualitas air minum pada tingkat nasional.
Acara dilanjutkan dengan paparan dari narasumber yaitu: Prof. DR. Ignatius Dwi Atmana Sutapa, M.Sc, Ir. Arief Sudrajat, MIS, PhD dan Bambang Wispriyono, PhD. Materi yang disampaikan terkait pelaksanaan Pengawasan Kualitas Air Minum, pengelolaan risiko, dan hasil kajian mengenai kualitas air minum. Acara dilanjutkan dengan diskusi dimana peserta menyampaikan mengenai pelaksanaan surveilans kualitas air minum secara aktif dan pasif yang dilakukan dimasing-masing satker serta kendalanya. Pertemuan akan dilanjutkan kembali minggu depan untuk membahas lebih detail mengenai dukungan laboratorium dalam pelaksanaan surveilans kualitas air."