Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Klinik Pratama Di DIY


Pada tanggal 7 dan 8 April 2020, Dinas Kesehatan D.I.Yogyakarta menyelenggarakan peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan di Puskesmas dan klinik pratama di DIY. Tujuan diselenggarakannya pertemuan ini adalah untuk menambah pengetahuan dan informasi terkait pencegahan, pengendalian, kesiapsiagaan dan penanganan infeksi Novel Coronavirus (COVID-19). Bertempat di Aula C Dinas Kesehatan DIY, pertemuan diselenggarakan melalui Webinar. Peserta pertemuan hari pertama adalah Puskesmas  di D.I.Y., sedangkan peserta hari kedua adalah klinik pratama di D.I.Y.

Pertemuan dibuka oleh Kepala Seksi Kesehatan dasar, Rujukan dan Kesehatan Khusus Bidang Pelayanan Kesehatan, dr Fitri Indah Setiyawati, M.Sc,. dilanjutkan dengan materi, yang pertama mengenai manajemen klinis infeksi Novel Coronavirus (COVID-19) yang disampaikan oleh ketua Tim Viral Airborne RSUP dr. Sardjito, materi kedua mengenai kewaspadaan pencegahan dan pengendalian infeksi Novel Coronavirus (COVID-19) yang disampaikan oleh ketua Tim PPI RS. dr. Sardjito, sedangkan materi ketiga mengenai surveilans, pengambilan dan pengelolaan specimen infeksi Novel Coronavirus (COVID-19) disampaikan oleh tim dari BBTKLPP Yogyakarta yaitu Kasie Advokasi dan KLB yang menyampaikan mengenai Surveilans COVID-19 dan dari laboratorium BBTKLPP Yogyakarta menyampaikan mengenai pengambilan, pengepakan dan pengiriman sampel COVID-19.

Disampaikan bahwa BBTKLPP Yogyakarta adalah salah satu laboratorium pemeriksa COVID-19 di DIY berdasarkan KMK No. KMK 182 tahun 2020, KMK 214 Tahun 2020 dan KMK 216 Tahun 2020. Selain itu BBTKLPP Yogyakarta juga mempunyai fungsi surveilans sesuai PMK nomor 2349 tahun 2011. Oleh karena itu terkait respon COVID-19 BBTKLPP Yogyakarta melakukan fasilitasi tidak hanya pemeriksaan sampel COVID-19 tetapi juga, membantu fasyankes dalam pengambilan sampel PDP sekaligus OJT kepada fasyankes yang bersangkutan, melakukan fasilitasi pemantauan OTG dan ODP, memberi bantuan bahan untuk pengambilan sampel usap nasopharing dan Orofaring, serta memberikan notifikasi Penyelidikan Epidemiologi kasus confirm kepada dinas kesehatan terkait dengan tujuan agar segera dilakukan Pelacakan kontak erat sehingga dapat dilakukan upaya pemutusan penularan secara cepat.